Langsung ke konten utama

Tijauan Seni : Museum Gunarsa Bali



Tradisional berasal dari kata tradisi yang berati kebiasaan lama yang oleh manusia zaman sekarang masih juga di lakukan. Pemakaian tradisi lama disebabkan karena tradisi lama memiliki nilai adiluhung, sehingga tidak mudah hancur oleh zaman. Dan dari yang lama terdapat nilai antik, yaitu budaya atau seni tetap bernilai tinggi. (Supartno, 2006)
Seni tradisional adalah suatu wujud karya seni yang tercipta oleh bangsa Indonesia sebelum kedatangan bangsa asing. Seni tradisioanal terwujud karena pengaruh budaya, religi, dan tradisi yang sifatnya sakral,  adi luhung, dan memiliki nilai.
Seni tradisional begitu berkatan kuat dengan seni daerah, sebab seni lahir di suatu daerah tertentu. Seni tradisional juga dapat tercipta oleh cerita rakyat, cerita nenek moyang, atau pun nilai-nilai luhur yang dipegang teguh oleh rakyat. Maka dari itu seni tradisional mucul di Indonesia memiliki berbagai ragam, khas dan ciri-ciri yang berbeda.
 Khususnya Seni tradisional Bali yang lahir dengan banyak bentuk dan yang terutama seni lukis. Karya-karya budaya ini lah yang disajikan di Nyoman Gunarsa Museum.
  Museum ini berada di daerah Klungkung yang merupakan milik seniman seni lukis di Bali yaitu Nyoman Gunarsa. Nyoman Gunarsa merupakan maestro seni lukis klasik Bali. Karya-karyanya banyak digunakan untuk upacara besar agama hindu di Bali.
Museum ini terletak di jalur yang cukup strategis tepatnya di Pertigaan Banda Desa Takmung 3 Km arah Barat Kota Semarapura. Bentuk bangunan Museum merupakan perpaduan arsitek Bali Modern. Museum Nyoman Gunarsa dibagi menjadi 2 bagian utama, yakni tempat koleksi lukisan klasik Bali dan tempat lukisan modern khas Bali. Untuk kebersihan dan perawatan museum ini dikelola langsung oleh pemilik museum, karena museum ini merupakan museum milik pribadi. Fasilitas yang terdapat di museum ini antara lain; toko buku dan souvenir, coffee shop, rest room serta taman yang luas, sementara area parkir terdapat di depan museum
Didalamnya setidaknya ada sekitar 250 lukisan yang tersimpan dan dibuat dalam jangka waktu lebih kurang 20 tahun yang lalu. Selain itu, terdapat juga patung-patung tradisional Bali, berbagai wayang dan keris peninggalan zaman Kerajaan Gelgel.
Museum Nyoman Gunarsa sendiri memiliki tiga lantai dengan peruntukkan: 2 lantai untuk menyimpan berbagai koleksi kesenian lukisan, patung, maupun barang antik khas Bali. Dan satu lantai lagi diperuntukkan bagi seniman lokal maupun mancanegara yang ingin mengadakan pameran lukisan.
Museum ini menyajikan karya-karya lukis Gunarsa di atas kain panjang yang di gunakan sebagai umbul-umbul untuk upacara agama. Sebgaian besar cerita yang diangkat dalam karya nya adalah cerita mahabarata, nilai-nilai luhur dan tokoh arjuna. Selain lukisan yang berukuran besar, terdapat patung-patung yang beraneka ragam yang terbuta dari bahan kayu hingga bahan batu ukir.
Di lantai bawah museum ini terdapat panggung terbuka yang diberi nama “Surya Chandra Murti” dengan dilengkapi oleh pintu gerbang besar yag dibuat sendiri oleh Nyoman Gunarsa. Gerbang yang megah ini lahyang menjadi pusat perhatian utama.
Musem Nyoman Gunarsa dibangun pada tahun 1990. Museum ini pun kemudian diresmikan pada tahun 1994 langsung oleh Menteri Pariwisata dan Kebudayaan (Menbudpar ketika itu) Wardiman Djoyonegoro. Motivasi Seniman Nyoman Gunarsa ialah mendambakan berdirinya museum kontemporer yang representative karena Klungkung memiliki potensi untuk mendirikannya.
Menurut Nyoman Gunarsa, Desa Klungkung memiliki catatan sejarah yang tidak dapat dilupakan yang rekam sejak zaman kerjaan, zaman penjajahan hingga zaman kemerdekaan.  Harapan Nyoman Gunarsa, musueum dapat menyimpan koleksi seni bernilai sejarah hingga lukisan berkelas dunia, dengan maksud agar pengunjung lebih tertarik mengunjungi museum dari pada kondisi saat ini.
Sayangnya, Museum di Klungkung sepi pengunjung karena berbagai faktor penyebab. Salah satunya adalah kurang tertata koleksi benda dan kurangnya promosi terhadap wisatawan. Serta ditambah lagi dengan kesan suram. Suasana klasik Bali sangat kental di museum ini. Ditambah ada nya pure dan taman bunga di bagian belakang museum.

Berikut dokumentasi-dokumentasi Museum Gunarsa Bali























Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seni Budaya : Seni Rupa Dua Dimensi

Seni Budaya terdiri dari dua kata yang bergabung yaitu "Seni" dan "Budaya" . Definisi Seni adalah Keindahan dan Budaya adalah kebiasaan yang terus menerus dilakukan, sehingga menjadi warisan, ciri khas, karakter dan turun menurun di tiap masing-masing daerah. Maka Seni Budaya adalah kebiasaan yang memiliki keindahan. Seni rupa adalah bagian dari Seni Budaya. Tidak hanya seni rupa namun juga ada seni tari, seni musik, dan seni teater. Seni Rupa, memiliki dua kata yang bergabung 'Seni' dan 'Rupa' . Dari pembahasan sebelumnya seni adalah keindahan, lalu apa itu 'rupa' ? adalah wujud yang dapat dilihat dan diraba. Sehingga Seni rupa adalah wujud karya seni dengan media yang dapat dilihat dan diraba. Seni rupa merupakan wujud visual, gambaran, dan bentuk. Lalu bagaimana perbandingan dengan kesenian lain? Seni tari dan seni teater, dapat dilihat namun tidak boleh dan tidak dapat diraba. Seni Musik, tidak dapat dilihat dan tidak d

Instrumen Penilaian Mapel. Seni Budaya

Berikut adalah instrumen penilaian yang telah digunakan. Terdapat 4 macam instrumen penilaian yaitu, penilaian partisipasi kelas, penilaian penugasan (gambar rancangan totebag), penilaian proyek dan penilaian produk (karya utama). Semoga dapat menjadi referensi ilmiah yang bermanfaat :