Langsung ke konten utama

Desa Panglipuran Bali, Indonesia




Desa Panglipuran merupakan salah satu desa di Bali yang sampai saat ini masih memegang teguh budayanya. Penglipuran  adalah kawasan permukiman adat yang tertata dengan rapi dan sangat konseptual. Seusai tujuannya untuk menjadikan desa ini menjadi desa wisata. Penglipuran memiliki konsep permukiman yang sangat kental dengan kearifan lokal. Selain untuk kunjunga wisata, desa ini menjadi objek kunjungan  studi bagi para mahasiswa arsitektur atau perencanaan perkotaan. Salah satunya kami mahasiswa Seni Rupa dalam mengkaji kode-kode estetika di dalam arstekrtur, budaya dan kesenian.
Desa Penglipuran masuk dalam wilayah administrasi Kelurahan Kubu, Kabupaten Bangli. Letaknya di jalan utama Kintamani – Bangli. Menurut masyarakat sekitar, kata penglipuran diambil dari kata Pengeling Pura yang memiliki makna tempat suci yang ditujukan untuk mengenang para leluhur. Membahas tentang leluhur, masyarakat yang tinggal di desa penglipuran ini sangat menjun-jung tinggi amanat dari para leluhur mereka. Terbukti dari terbentuknya desa penglipuran yang sangat mengutamakan kerukunan ini. Ciri khas yang sangat menonjol dari desa penglipuran ini adalah arsitektur bangunan tradisional di desa ini rata-rata memiliki arsitektur yang sama persis dari ujung desa ke ujung lainnya
Selayaknya rumah tradisional di bali yang telah dikupas sebelumnya, Desa panglipuran juga menerapkan aturan-aturan rumah tradisional, yaitu terdapat pura, pintu gerbang yang berukir, ruang-ruang yang telah ditetapkan secara tidak langsung oleh adat dan agama.
Keunikan ini membuat desa penglipuran sangat indah dengan kesimetrisan yang amat tertata rapi antara satu rumah dengan rumah lainnya. Pintu gerbang di setiap rumah saling berhadapan satu sama lain yang hanya di batasi oleh jalan utama kecil di tengahnya. Pintu gerbang ini disebut dengan Angkul-angkul (Pintu gerbang khas bali) yang juga memiliki arsitektur sama dengan angkul-angkul setiap rumah di desa ini. Jalan utama yang ada di desa penglipuran mengarah pada bagian utama desa yang berada di puncak paling tinggi.








Untuk masuk ke kawasan desa penglipuran ini, tidak diperbolehkan untuk menggunakan mobil ataupun sepeda motor. Kendaraan diparkir diluar kawasan sebelum pintu masuk. Lahan parkir yang cukup luas dan tidak jauh dari kawasan wisata desa penglipuran. Karena desa penglipuran sudah ditetapkan sebagai desa wisata yang steril dari asap kendaaraan bermotor. Pada desa ini hanya diperkanankan untuk berjalan kaki saja. 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seni Budaya : Seni Rupa Dua Dimensi

Seni Budaya terdiri dari dua kata yang bergabung yaitu "Seni" dan "Budaya" . Definisi Seni adalah Keindahan dan Budaya adalah kebiasaan yang terus menerus dilakukan, sehingga menjadi warisan, ciri khas, karakter dan turun menurun di tiap masing-masing daerah. Maka Seni Budaya adalah kebiasaan yang memiliki keindahan. Seni rupa adalah bagian dari Seni Budaya. Tidak hanya seni rupa namun juga ada seni tari, seni musik, dan seni teater. Seni Rupa, memiliki dua kata yang bergabung 'Seni' dan 'Rupa' . Dari pembahasan sebelumnya seni adalah keindahan, lalu apa itu 'rupa' ? adalah wujud yang dapat dilihat dan diraba. Sehingga Seni rupa adalah wujud karya seni dengan media yang dapat dilihat dan diraba. Seni rupa merupakan wujud visual, gambaran, dan bentuk. Lalu bagaimana perbandingan dengan kesenian lain? Seni tari dan seni teater, dapat dilihat namun tidak boleh dan tidak dapat diraba. Seni Musik, tidak dapat dilihat dan tidak d

Instrumen Penilaian Mapel. Seni Budaya

Berikut adalah instrumen penilaian yang telah digunakan. Terdapat 4 macam instrumen penilaian yaitu, penilaian partisipasi kelas, penilaian penugasan (gambar rancangan totebag), penilaian proyek dan penilaian produk (karya utama). Semoga dapat menjadi referensi ilmiah yang bermanfaat :

Tijauan Seni : Museum Gunarsa Bali

Tradisional berasal dari kata tradisi yang berati kebiasaan lama yang oleh manusia zaman sekarang masih juga di lakukan. Pemakaian tradisi lama disebabkan karena tradisi lama memiliki nilai adiluhung , sehingga tidak mudah hancur oleh zaman. Dan dari yang lama terdapat nilai antik, yaitu budaya atau seni tetap bernilai tinggi. (Supartno, 2006) Seni tradisional adalah suatu wujud karya seni yang tercipta oleh bangsa Indonesia sebelum kedatangan bangsa asing. Seni tradisioanal terwujud karena pengaruh budaya, religi, dan tradisi yang sifatnya sakral,   adi luhung, dan memiliki nilai. Seni tradisional begitu berkatan kuat dengan seni daerah, sebab seni lahir di suatu daerah tertentu. Seni tradisional juga dapat tercipta oleh cerita rakyat, cerita nenek moyang, atau pun nilai-nilai luhur yang dipegang teguh oleh rakyat. Maka dari itu seni tradisional mucul di Indonesia memiliki berbagai ragam, khas dan ciri-ciri yang berbeda.   Khususnya Seni tradisional Bali yang lahir denga